Gelar 'Nyeser' Paolus Hadi Ajak Masyarakat Lestarikan Adat Budaya - PAOLUS HADI PERSONAL BLOG

Breaking

BANNER 728X90

Minggu, 25 Maret 2018

Gelar 'Nyeser' Paolus Hadi Ajak Masyarakat Lestarikan Adat Budaya


Masyarakat kedesaan Temiang Taba, antusias memadati tempat kegiatan acara pegelaran seni dan Budaya Nyeser di dusun Manuk dan manuk Labong, Desa Temiang Taba kecamatan Balai, kabupaten Sanggau, sabtu (10/2/2018).
Ketua Panitia pelaksana, Mateus Yus mengatakan acara pegelaran seni dan budaya nyeser bagi masyarakat dusun Manuk dan manuk Labong ini selalu dilestarikan oleh masyarakat setiap tahunnya.
“Maka dari itu atas dasar hasil beraump bekudong masyarakat dua dusun yakni dusun Manuk dan Manuk Labong, sehingga terlaksanalah seni dan budaya nyeser yang diselenggarakan saat ini, ” katanya.

Nyeser artinya buru antu (mengusir hantu) sangat dikagumi dan dikenal sebagai budaya lokal yang sangat unik, dimana pada tahun 2009 budaya nyeser pernah tampilkan di pantai Kuta Bali yang dikoordinator oleh Dinas Pariwisata saat itu, serta didampingi oleh camat Balai dan Bupati Sanggau sehingga sempat mengharum Kalimantan Barat pada umumnya dan khususnya kabupaten Sanggau.
Kades Temiang Taba Kiyang, mengatakan kita berkumpul bersama dalam rangka pelestarian adat budaya yang dilaksanakan setiap tahunnya bagi masyarakat sub suku dayak taba yang ada di wilayah kecamatan Balai.
Menyangkut hal itu, perlu di ketahui bersama bahwa pihak pemerintahan desa sangat menyambut baik terhadap kegiatan tersebut dan sekaligus mendukung pelestarian adat budaya lokal yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat agar tetap terpelihara dengan baik hingga sampai ke anak cucu nantinya.

Camat Balai Drs Luvianus menambahkan, sangat menyambut baik terkait pelestarian adat dan budaya ini dan masyarakat diharapkan agar terus melestarikannya agar tetap terpelihara dengan baik pula.
“Mengenai pembangunan, puji Tuhan wilayah kedesaan Temiang Taba khususnya dusun Manuk sudah dapat kita nikmati pembangunan tersebut dari pemerintah daerah kabupaten Sanggau. Ini tentu merupakan dukungan dari pemerintah untuk kemajuan masyarakat, ” ujarnya.
Ketua DPRD Kabupaten Sanggau Jumadi mengatakan bahwa hadirnya adat budaya ini tentu dapat menunjukkan jati diri kita sebagai masyarakat yang memiliki adat dan budaya.
“Sehingga dari hal itu maka kita harus berbangga hati terhadap adat budaya yang kita miliki tersebut sehingga jelas keberadaannya, ” kata Sekretaris DPC PDI Perjuangan Sanggau itu.

Selain itu, dengan dilestarikannya adat budaya lokal ini tentu selaku generasi penerus tetap menjaga adat budaya nenek moyang hingga saat ini dan seterusnya.
Bupati Sanggau Paolus Hadi mengatakan bahwa, adat budaya ini merupakan aset bagi masyarakat itu sendiri dan merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kita bersama selaku masyarakat adat khusus masyarakat adat dayak setempat.
“Maka untuk itu, terus lestarikan adat budaya warisan nenek moyang tersebut agar tidak hilang dari peradaban dunia, ” katanya.

Selain itu, kepada masyarakat adat harus kompak, tunjukkan jati diri, tingkat semangat gotong royong, pelihara hutan adat, pelihara simbol-simbol adat, jaga tanah air yang kita miliki agar tidak menjadi penonton di tempat sendiri, terus gali potensi adat budaya lokal yang ada sehingga bertambah pula aset budaya yang kita miliki.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar